.png)
WWW.BOLA.OMPITV.COM – Musim 2024/25 jadi salah satu musim drama paling panas dalam sejarah AS Roma. Klub ibu kota Italia ini sempat kayak kapal tanpa nakhoda—ganti pelatih dua kali cuma dalam hitungan bulan, dan nyaris nyungsep ke zona degradasi Serie A!
Semua dimulai dari Daniele De Rossi yang buka musim sebagai pelatih. Sayangnya, kiprahnya singkat banget. Datanglah Ivan Juric sebagai pengganti, tapi tetap zonk. Roma makin anjlok di klasemen, bikin fans geleng-geleng kepala.
Dan saat semua tampak gelap, datanglah sang pahlawan lama: Claudio Ranieri! Pelatih gaek ini turun gunung bulan November 2024 dan langsung bikin Roma reinkarnasi jadi tim yang layak diperhitungkan lagi!
Ranieri Datang, Roma Ngegas! 19 Laga Tanpa Kalah, Gokil Banget!
Sejak diumumkan resmi sebagai pelatih baru pada 14 November 2024, Ranieri langsung bawa energi positif ke Olimpico. Meski datang saat Roma ada di ujung jurang degradasi, pria 72 tahun ini justru bikin keajaiban.
Roma pelan tapi pasti bangkit. Mereka bukukan rekor 19 pertandingan TANPA KEKALAHAN! Dari tim yang nyaris drop ke Serie B, Roma jadi penantang serius tiket Liga Champions.
Sayangnya, di pekan ke-36, laju itu sempat terhenti usai kalah tipis 1-2 dari Atalanta. Tapi Ranieri nggak tinggal diam. Pekan berikutnya, Roma hajar AC Milan 3-1 di laga pamungkas Ranieri di kandang.
Laga Terakhir Penuh Haru, Suporter Roma Nangis Bareng Ranieri
Pertandingan lawan Milan di Stadio Olimpico jadi momen emosional. Ranieri, yang udah pernah tangani Roma di 2009–2011 dan 2019, pamit untuk terakhir kalinya di depan Curva Sud yang penuh cinta.
“60 tahun lalu saya ada di tribun bareng kalian. Sekarang saya kembali dan butuh dukungan kalian sekali lagi,” ucap Ranieri bikin bulu kuduk berdiri.
Usai laga, parade penghormatan digelar, dan seluruh tribun tampilkan koreografi khusus untuk sang pelatih. Ranieri sampai nahan tangis saat wawancara, “Saya pengen wasit cepat tiup peluit, karena suasananya bener-bener menyentuh.”
Ranieri: Nggak Janji Target, Cuma Bawa Ketulusan & Mental Baja
Ranieri emang bukan tipikal pelatih banyak janji. Dia lebih suka kerja keras dan membangun mental tim. “Saya nggak percaya target. Yang saya percaya, kerja keras dan semangat nggak nyerah,” ujarnya.
Roma kini masih di peringkat 5, dan berharap Juventus terpeleset di pekan terakhir. Tapi Ranieri tetap kalem: “Kami akan hadapi Torino dengan karakter kami. Hasil akhir biar nanti yang bicara.”
Dia pun mengakui, dari awal para pemain udah tahu siapa dia dan siap bantu. “Saya nggak bisa sendirian. Tapi mereka berdiri bareng saya. Dan hasilnya? 19 laga tanpa kalah. Itu warisan yang akan saya bawa dengan bangga.”
Claudio Ranieri, Legenda Hidup yang Pamit dengan Kepala Tegak
Bisa dibilang, Ranieri bukan cuma pelatih. Dia legenda, penyelamat, dan inspirasi buat AS Roma. Turun tangan di saat krusial, bawa perubahan besar, dan pamit dengan catatan manis.
Salute, Mister Ranieri!
Tetap pantengin berita terbaru Serie A, update transfer AS Roma, dan kisah haru seputar dunia bola cuma di WWW.BOLA.OMPITV.COM – Situs Berita Bola yang Gaul, Informatif & Masa Kini!
.png "TEMPAT BUAT PARFUM SESUAI KARAKTERMU")
.png "Konten Mas Ifan")
.png "Konten Mas Ifan")
0Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, komentar negatif yang menyinggung Ras/Budaya/Agama atau ujaran kebencian akan kami hapus. Terima Kasih